.

Senin, 19 Juli 2010

Surga Di Sawarna



Desa Sawarna, tak banyak orang yang mengenal desa wisata ini namun bagi para pencinta travelling lokasi ini merupakan salah satu objek wisata yang diminati dan menjadi satu dari daftar kunjungan. Lokasinya berada di Kabupaten Lebak-Banten Selatan, tepatnya di Kecamatan Bayah yang juga berbatasan langsung dengan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat.
Dilihat dari sisi potensi wisata, desa ini menyimpan keindahan alam yang cukup mempesona. Selain hamparan sawah yang hijau dan kehidupan masyarakat yang agraris kita akan menemukan banyak keelokkan wisata gua dan wisata pantai. Di namakan Sawarna asal kata dari “Suarna” yang artinya emas, karena dulunya desa ini pada jaman penjajahan jepang sempat dijadikan lokasi penambangan emas. Ada juga sumber lain yang mengatakan asal nama Desa Sawarna yang berarti satu warna, diambil dari nama seorang petualang bernama Kiai Sawarna yang menemukan desa ini.

Menuju desa wisata Sawarna membutuhkan waktu sekitar 7 jam perjalanan dari Jakarta. Mencapainya kita bisa menggunakan dua jalur alternatif melalui Tanggerang atau melalui jalur Sukabumi. Rute melalui Jakarta-Serang-Malingping-Bayah-Sawarna. Menempuh jalur ini anda harus sedikit bersabar dan berhati-hati karena jalan yang dilalui kondisinya kurang baik, berlubang dan rusak tapi untuk dilewati kondisinya masih cukup layak. Kerusakannya terutama berpusat di daerah malimping. Untuk akses yang lebih nyaman kita bisa tempuh melalui rute Pelabuhan Ratu-Cisolok-Cibareno-Sawarna. Sebuah perjalanan yang memang terasa melelahkan, namun semuanya akan terbayar dengan alam yang menakjubkan ditambah dengan keramahan warga desa semuanya mampu mengobati rasa lelah selama perjalanan.

Pantai sawarna (Ciantir), Laguna Pari dan Pantai Tanjung Layar

Pantai-pantai ini mengelilingi desa Sawarna dan tercatat sebagai deretan pantai indah nan mempesona. Pantai Ciantir dan Laguna Pari terkenal dengan hamparan pasir putih yang menawan. Pantai ini sangat eksotis dan termasuk dalam garis pantai selatan yang terkenal dengan ombaknya yang deras. Dari segi karakter ombak, pantai wisata ini memang memiliki ombak yang bergelombang, dan cukup besar sehingga sangat cocok jika dijadikan tempat bermain surfing. Bagi anda yang hoby dengan selancar, bulan April-September merupakan saat yang tepat, dimana anda bisa puas menikmati aktivitas surfing karena cuacanya yang memang lumayan baik. Mereka yang bertandang untuk bersurfing, kebanyakan terutama dari kaum ekspatriat. Bila musim berselancar tiba, kawasan pantai di penuhi oleh turis mancanegara.

Pantai Tanjung Layar, terkenal dengan dua batu besarnya, bongkahan karang ini merupakan sisa abrasi gelombang laut yang nampak menonjol seperti layar. Sehingga tempat ini dinamakan Tanjung Layar. Pantainya dikelilingi oleh gugus karang. Jika airnya sedang surut, kita beruntung bisa menyebrang menuju dua batu tersebut. Menaikinya atau sekedar berfoto dengan latar belakang diantara dua batu tanjung layar. Air lautnya sangat jernih, di celah-celah cekungan karang kita bisa melihat terumbu karang, rumput laut dan ikan-ikan kecil yang bergerombol. Lokasi Pantai Tanjung Layar ini dipenuhi dengan karang-karang dan juga hamparan karts seolah sebagai lantai dan teras rumah alami pantai tersebut. Panorama Tanjung Layar ini dikelilingi oleh karang laut yang berdiri tegak seperti pagar laut.

Menjelajah kegelapan Gua Lalay

Bagi para pecinta gua, lokasi ini jadi pilihan yang tepat. Gua lalay merupakan gua yang cukup populer. Gua lalay merupakan gua batu gamping (karst) yang memiliki stalagmit dan stalaktit yang indah menutupi dinding-dinding gua. Bagian dasarnya merupakan aliran sungai bawah tanah yang berlumpur dengan ketebalan hampir 10 sampai 15 meter. Masuk ke dalam gua sedikit berhati-hatilah pastikan anda telah memakai helm pengaman untuk menghindari terbenturnya kepala dengan dinding gua dan gunakan alas kaki yang cukup kuat menopang kaki karena lumpur yang cukup tebal yang bisa menahan langkah anda. Gua ini dinamakan Gua Lalay dalam bahasa sunda “Lalay” artinya kelelawar, karena memang di langit-langit gua terdapat banyak kelelawar.

Pantai Pulau Manuk

Jika kita menelusuri pantai-pantai di sawarna kita tidak akan di kenakan tarif khusus alias gratis. namun di kawasan yang tak jauh dari sawarna dan masih berada di Kecamatan Bayah. Ada satu lagi objek yang cukup menarik Pantai Pulau Manuk, namun kita akan dikenakan Di kawasan ini kami membayar karcis masuk dan karcis parkir. Pantai ini merupakan pantai pasir putih bermaterialkan pasir kuarsa dan pecahan batuan gamping hasil abrasi gelombang laut. Dinamakan Pulau Manuk, yang berarti Pulau Burung dalam bahasa sunda. Jika kita perhatikan menjorok ke laut terdapat sebuah pulau karang dimana banyak burung bertengger dan beristirahat disana. Lokasi ini memang sudah sejak lama menjadi tempat persinggahan burung dari perjalanan antar benua. Berbagai burung singgah di tempat ini setiap bulan September-Oktober. Umumnya kebanyakan yang singgah adalah jenis burung laut, yang memang memiliki kemampuan terbang jarak jauh. Sedikit berjalan dari pantai Pulau Manuk ke arah timur kita akan menemukan kawasan hutan suaka alam yang penuh dengan kekayaan flora dan faunanya.

Pesona Keindahan

Pemandangan alam desa yang eksotik memang menjadi andalan yang ditawarkan kepada pengunjung, hamparan sawah di sekeliling desa yang menghijau, keberadaan gua lalay yang indah dan dipenuhi kelelawar, hutan lindung yang ditumbuhi pohon-pohon besar dan dihuni kera ekor panjang, ataupun pantai Tanjung Layar yang mempunyai ombak besar dan pasir putih. di desa ini, kita juga bisa menyelami kehidupan sehari-hari masyarakat desa Sawarna dengan tinggal bersama di rumah-rumah penduduk yang banyak diantaranya memang difungsikan sebagai homestay yang bernuansa alam. Potensi keindahan Sawarna sayangnya kurang di dukung oleh fasilitas yang memadai dan informasi yang minim terutama sulitnya transportasi dan rusaknya sarana jalan menuju Sawarna. Infrastruktur yang kurang mendukung memang tidaklah mengurangi keindahan yang ada di desa wisata ini namun ada baiknya jika Pemda setempat lebih memperhatikan dan mengelola kawasan ini dengan baik, Desa Wisata Suwarna tentu akan menjadi lebih indah.


Sumber:
http://passionmagz.com/surga-di-sawarna/2009/07/22
22 Juli 2009


Sumber Gambar:
http://biotagua.org/2007/04/27/hello-world/
http://www.tukangjalanjalan.com/gallery.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar